HSE (Health,
Safety, Environment), atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu adalah suatu
Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai
fungsi pokok terhadap implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan
Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi
Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan).
Membicarakan HSE bukan sekedar mengetengahkan Issue seputar Hak dan Kewajiban,
tetapi juga berdasarkan Output, yaitu korelasinya terhadap Produktivitas Karyawan.
Belum lagi antisipasi kecelakaan kerja apabila terjadi Kasus karena kesalahan
prosedur ataupun kesalahan pekerja itu sendiri (naas).
Apa tugas dari petugas HSE?....
Ø Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan EHS hokum.
Ø Menerapkan
dan mempromosikan program EHS.
Ø Melakukan
inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.
Ø Membantu
penyelidikan insiden.
Ø Melakukan
dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.
Ø Melakukan
Diklat keamanan rutin, briefing, dll.
Ø Melaksanakan
penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan situs.
pelaksanaan K-3 ditentukan oleh 3 unsur:
Ø Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha.
Ø Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana.
Ø Adanya bahaya kerja di tempat itu.
HSE
induction / orientation itu apa?....
Bagi seorang pekerja baru, secara
psikologis biasanya keinginan kerjanya sangat besar sekali. Ia sudah menunggu –
nunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang ia impikan, selain itu biasanya ia
ingin segera menunjukan kemampuannya dan semangatnya agar segera bisa di terima
di lingkungan kerja dengan baik. Ini merupakan nilai positif dari seseorang
bagi perusahaan, hal ini perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi besar
bagi perusahaan maupun tim kerjanya agar kompetisi positif terbangun serta
keunggulan perusahaan selalu terjaga.
Namun demukian, sebagai seorang HSE tentunya ini perlu diwaspadai.
Bagaimana jika ia mengendalikan ppekerjaan yang secara metode ataupun
lingkungan kerja memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan ataupun
kebakaran….. bisa dibayangkan kerugian bagi dirinya ataupun perusahaan.
Saatnya kita antisipasi hal ini dengan HSE induction / orientasi. Kita kenalkan pekerja tersebut mengenai bahaya yang ada ditempat kerjanya dan pencegahannya. Bagi seorang HSE, ini merupakan tantangan dalam pengendalian resiko terjadinya dampak negative….. hal yang bisa kita lakukan untuk progam HSE induction / orientation.
Kenalkan jenis perusahaan anda.
Peraturan umum di perusahaan anda.
Beritahukan jenis bahaya yang ada di perushaan anda.
Informasikan prosedur kerja yang ada.
Permit system
Pelaporan keadaan darurat dan kecelakaan.
Pelatihan.
Metode kerja aman.
Kenalkan Alat proteksi keselamatan yang ada di lokasi kerja.
PPE yang dibutuhkan untuk bekerja.
Harapan perusahaan mengenai aspek HSE.
Metode penyampaian.
Indicator keberhasilan penyampaian materi.
Nah, jika sudah siap. Kita perlu
sosialisasikan kepada semua pihak sehingga jika ada pekerja baru bisa
dilaporkan kepada HSE untuk diberi
orientasi singkat sebagai bekal untuk bekerja di tempat bekerjanya….
Harapan perusahaan mengenai aspek HSE.
Metode penyampaian.
Indicator keberhasilan penyampaian materi.
No comments:
Post a Comment