Sunday 25 November 2018

tugas HSE

HSE (Health, Safety, Environment), atau di beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan).
Membicarakan HSE bukan sekedar mengetengahkan Issue seputar Hak dan Kewajiban, tetapi juga berdasarkan Output, yaitu korelasinya terhadap Produktivitas Karyawan. Belum lagi antisipasi kecelakaan kerja apabila terjadi Kasus karena kesalahan prosedur ataupun kesalahan pekerja itu sendiri (naas).

Apa tugas dari petugas  HSE?....

Ø  Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan EHS hokum.
Ø  Menerapkan dan mempromosikan program EHS.
Ø  Melakukan inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.
Ø  Membantu penyelidikan insiden.
Ø  Melakukan dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.
Ø  Melakukan Diklat keamanan rutin, briefing, dll.
Ø  Melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan situs.
pelaksanaan K-3 ditentukan oleh 3 unsur:

    Ø  Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha.
    Ø  Adanya Tenaga Kerja yang bekerja di sana.
    Ø  Adanya bahaya kerja di tempat itu.

HSE induction / orientation itu apa?....
Bagi seorang pekerja baru, secara psikologis biasanya keinginan kerjanya sangat besar sekali. Ia sudah menunggu – nunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang ia impikan, selain itu biasanya ia ingin segera menunjukan kemampuannya dan semangatnya agar segera bisa di terima di lingkungan kerja dengan baik. Ini merupakan nilai positif dari seseorang bagi perusahaan, hal ini perlu dikelola agar dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan maupun tim kerjanya agar kompetisi positif terbangun serta keunggulan perusahaan selalu terjaga.
Namun demukian, sebagai seorang HSE tentunya ini perlu diwaspadai. Bagaimana jika ia mengendalikan ppekerjaan yang secara metode ataupun lingkungan kerja memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan ataupun kebakaran….. bisa dibayangkan kerugian bagi dirinya ataupun perusahaan.

Saatnya kita antisipasi hal ini dengan HSE induction / orientasi. Kita kenalkan pekerja tersebut mengenai bahaya yang ada ditempat kerjanya dan pencegahannya. Bagi seorang HSE, ini merupakan tantangan dalam pengendalian resiko terjadinya dampak negative….. hal yang bisa kita lakukan untuk progam HSE induction / orientation.


     Kenalkan jenis perusahaan anda. 
          Peraturan umum di perusahaan anda.
     Beritahukan jenis bahaya yang ada di perushaan anda.
     Informasikan prosedur kerja yang ada.

         Permit system
         Pelaporan keadaan darurat dan kecelakaan.

         Pelatihan.
                  Metode kerja aman. 
Kenalkan Alat proteksi keselamatan yang ada di lokasi kerja.
PPE yang dibutuhkan untuk bekerja.
Harapan perusahaan mengenai aspek HSE.
Metode penyampaian.
Indicator keberhasilan penyampaian materi.
Nah, jika sudah siap. Kita perlu sosialisasikan kepada semua pihak sehingga jika ada pekerja baru bisa dilaporkan kepada HSE untuk diberi orientasi singkat sebagai bekal untuk bekerja di tempat bekerjanya….

Dunia Telekomunikasi

Bagi kita yang punya motivasi tinggi untuk berkecimpung di dunia telekomunikasi, dan telah menghabiskan waktu kuliah untuk mempelajari apa itu Erlang A, Erlang B ataupun logical channel GSM, hmm ternyata ada banyak bidang dan celah dalam dunia telekomunikasi yang bisa kita masuki, baik sekedar untuk memperdalam ilmu, mencari pengalaman, hingga mencari pundi-pundi uang untuk biaya kawin sama pujaan hati hehehehe.

1. Operator
Ini adalah perusahaan dambaan banyak insinyur muda, tempat kerja yang menjadi idaman banyak sarjana telekomunikasi baik dari kampus negeri terkenal hingga yang kurang dikenal (semoga pernyataan ini tidak salah CMIIW ). Di sini karyawan bertindak sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk customer langsung.
Engineer yang berkecimpung di sini bertugas untuk menjaga availability jaringan sehingga pelanggan bisa menggunakan jaringan untuk berkomunikasi voice maupun data dengan nyaman. Namun di samping tugas utama itu, ada banyak ilmu yang bisa diperoleh, tentunya karena bertindak sebagai pemilik perangkat telekomunikasi, engineer di sini memiliki kesempatan untuk mempelajari perangkat yang digunakan (NB: ini tidak berlaku untuk semua posisi, khusus untuk para engineer telekomunikasi saja ). Ada kalanya, engineer harus bisa juga melakukan instalasi perangkat sendiri, jika situasi mendesak dan tidak memungkinkan untuk menggunakan jasa pihak ketiga (baca vendor), maka engineer harus bisa meng-install sendiri perangkat telekomunikasi itu. Tidak kalah menantang adalah pekerjaan troubleshooting. Pekerjaan ini adalah pekerjaan gampang-gampang susah, karena jika masalah yang dihadapi tidak ketemu juga solusinya, maka bukan tidak mungkin kita akan merasa frustasi untuk mencari titik permasalahannya.

List Operator
List Operator
Di daerah, pekerjaan seorang engineer di sebuah operator telekomunikasi akan jauh berbeda dengan pekerjaan engineer sejenis di HQ (Head Quarter). Karena keterbatasan alat maupun sumber daya, di daerah terkadang engineer harus merangkap beberapa pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukannya. Mungkin bidang administrasipun harus bisa dia kerjakan karena tidak adanya tenaga administrasi. Hal ini tentunya berbeda dengan engineer di kantor pusat.

2. Vendor
Ini bukan tidak mungkin menjadi pilihan pertama juga bagi para fresh graduate, karena di perusahaan vendor telekomunikasi seperti NSN, Ericsson, Huawei, ZTE, dsb, ilmu dan pengalaman yang ditawarkan tidaklah sedikit. Sudah bukan rahasia lagi kalau di perusahaan-perusahaan ini, ilmu telekomunikasi yang bisa kita peroleh sangat banyak. Di perusahaan ini kita bisa belajar instalasi perangkat, optimasi jaringan, hingga troubleshooting perangkat yang sudah ter-install. Mungkin sekilas tidak jauh berbeda dengan pekerjaan di operator ya? Namun ingat, bahwa vendor hanya bisa belajar 1 produk saja. Misalnya kita bekerja untuk vendor Ericsson, maka kita bisa mempelajari perangkat Ericsson hingga hafal luar kepala hehehe.
Loggo Vendor
Loggo Vendor
Untuk masalah gaji, hmmm, sudah jelas bekerja di vendor akan menawarkan gaji yang lebih besar dibandingkan bekerja di operator sekalipun, untuk posisi yang setara tentunya.

3. Kontraktor
Tidak bisa masuk menjadi karyawan dua pilihan emas di atas? Jangan kuatir, masih ada tempat untuk berkarya koq. Kontraktor adalah perusahaan yang mengerjakan proyek yang dimenangkan tendernya oleh sebuah vendor. Misalnya Ericsson memenangkan tender offer instalasi jaringan telekomunikasi untuk operator Telkomsel. Maka sebuah kontraktor A bisa menawarkan diri sesuai kemampuan dan kepiawaiannya untuk mengerjakan proyek bagi operator Telkomsel, tentu saja di bawah naungan vendor Ericsson.
Beberapa bidang yang biasa dikerjakan misalnya untuk instalasi BTS, instalasi Micro Wave (radio transmisi), Drive Test untuk optimasi jaringan, instalasi menara BTS baru, dll. Skala kontraktor relative besar, biasanya meliputi proyek dengan nilai yang besar, sehingga tidak jarang sebuah kontraktor merekrut kembali beberapa sub-kontraktor untuk mengerjakan proyek yang tendernya mereka menangkan.

4. Sub-Kontraktor
Sebuah perusahaan sub-kontraktor adalah perusahaan di bawah kontraktor yang mengerjakan proyek untuk kontraktor-kontraktor. Oleh karena itu, skala pekerjaan yang dilakukan relative lebih kecil. Ilmu yang kita peroleh di sini mungkin tidak sebanyak di vendor telekomunikasi, namun kita bisa mempelajari hingga sangat detail, pekerjaan yang kita geluti. Hal ini dikarenakan lingkup pekerjaan yang kita geluti relative lebih sempit sehingga kita bersifat berulang setiap kali kita mengerjakannya.
Contoh pekerjaan yang mungkin digeluti:
# Drive Test, biasanya hanya sebatas DT dan collecting data. Untuk analisa dan reporting dilakukan kontraktor atau vendor langsung.
# Instalasi Genset, biasanya hanya meliputi instalasi genset belum termasuk ATS dan perangkat otomatisasi lainnya.
# Instalasi MW (radio transmisi), sebatas instalasi perangkat tidak termasuk commissioning perangkat radio. Commisioning dilakukan oleh kontraktor.
# Instalasi BTS, sebatas instalasi rack. Instalasi modul dan commissioning dilakukan kontraktor.
5. Supplier
Menjadi supplier bersifat umum, tetapi perusahaan telekomunikasi sekalipun, membutuhkan supplier yang berkompeten dan cakap untuk memasok kebutuhan barang dan jasa guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Barang yang biasanya di-supply untuk memenuhi kebutuhan operator telekomunikasi diantaranya:
• Spare part modul BTS
• Spare part modul radio
• Solar (BBM)
• Alat-alat kantor
Masih banyak barang dan jasa yang bisa kita supply ke sebuah perusahaan telekomunikasi, baik itu vendor maupun operator, tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tersebut.

6. Outsource
Sebuah perusahaan telekomunikasi baik vendor maupun operator pasti memerlukan tenaga outsource untuk membantu mengerjakan pekerjaan yang sifatnya administrative hingga teknis. Misalnya saja seorang admin, tenaga ini sangat dibutuhkan untuk membantu operasional dan kelangsungan kerja perusahaan. Tenaga bantuan teknis juga dibutuhkan untuk membantu operasional engineer di sebuah operator telekomunikasi dalam pekerjaan troubleshooting jaringan, hingga maintenance dan instalasi perangkat telekomunikasi.
Dari beberapa pilihan di atas, manakah yang paling cocok dan memungkinkan buat Anda untuk digeluti? Jangan takut, kalo kita ada di level 6, bukan berarti kita tidak bisa berpindah ke level lain koq. Cuman setiap pekerjaan pasti memiliki prasyarat dan ketentuan untuk bisa digeluti.

Ada beberapa rekan termasuk saya, yang memutuskan untuk memulai karir dari sebuah perusahaan kontraktor, atau lebih tepatnya sub-kontraktor untuk menimba ilmu dan pengalaman sekaligus menunggu panggilan dari operator/vendor telekomunikasi. Sebagai catatan, semakin besar perusahaan yang akan kita masukin, maka proses dan tahapan seleksi yang harus kita tempuh pun akan semakin panjang dan berbelit, kecuali untuk seleksi yang dilakukan di kampus yang biasanya menyeleksi lulusan terbaik sehingga seleksinya relative lebih singkat dan simple.

Strategi lainnya adalah dengan menjadi tenaga outsource di operator atau vendor untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemudian resign ketika ilmu sudah cukup matang dan siap menerima tantangan yang lebih berat. Untuk tipe ini, yang saya temui terutama dunia RF Engineer, di mana ada beberapa rekan dan senior saya memilih menjadi outsource di XL atau menjadi staff RF Engineer Ericsson selama 1-2 tahun untuk kemudian menjadi expatriate di Timur Tengah sana. Sungguh menantang sekaligus menjanjikan pengalaman yang saya yakin sangat menggiurkan untuk kita semua.
Dunia Telekomunikasi, gak ada matinye….























1