Bagi kita yang punya motivasi tinggi untuk berkecimpung di dunia
telekomunikasi, dan telah menghabiskan waktu kuliah untuk mempelajari
apa itu Erlang A, Erlang B ataupun logical channel GSM, hmm ternyata ada
banyak bidang dan celah dalam dunia telekomunikasi yang bisa kita
masuki, baik sekedar untuk memperdalam ilmu, mencari pengalaman, hingga
mencari pundi-pundi uang untuk biaya kawin sama pujaan hati hehehehe.
1. Operator
Ini adalah perusahaan dambaan banyak insinyur muda, tempat kerja yang
menjadi idaman banyak sarjana telekomunikasi baik dari kampus negeri
terkenal hingga yang kurang dikenal (semoga pernyataan ini tidak salah
CMIIW ). Di sini karyawan bertindak sebagai penyelenggara jaringan
telekomunikasi untuk customer langsung.
Engineer yang berkecimpung di sini bertugas untuk menjaga
availability jaringan sehingga pelanggan bisa menggunakan jaringan untuk
berkomunikasi voice maupun data dengan nyaman. Namun di samping tugas
utama itu, ada banyak ilmu yang bisa diperoleh, tentunya karena
bertindak sebagai pemilik perangkat telekomunikasi, engineer di sini
memiliki kesempatan untuk mempelajari perangkat yang digunakan (NB: ini
tidak berlaku untuk semua posisi, khusus untuk para engineer
telekomunikasi saja ). Ada kalanya, engineer harus bisa juga melakukan
instalasi perangkat sendiri, jika situasi mendesak dan tidak
memungkinkan untuk menggunakan jasa pihak ketiga (baca vendor), maka
engineer harus bisa meng-install sendiri perangkat telekomunikasi itu.
Tidak kalah menantang adalah pekerjaan troubleshooting. Pekerjaan ini
adalah pekerjaan gampang-gampang susah, karena jika masalah yang
dihadapi tidak ketemu juga solusinya, maka bukan tidak mungkin kita akan
merasa frustasi untuk mencari titik permasalahannya.
List Operator
Di daerah, pekerjaan seorang engineer di sebuah operator
telekomunikasi akan jauh berbeda dengan pekerjaan engineer sejenis di HQ
(Head Quarter). Karena keterbatasan alat maupun sumber daya, di daerah
terkadang engineer harus merangkap beberapa pekerjaan yang seharusnya
tidak dilakukannya. Mungkin bidang administrasipun harus bisa dia
kerjakan karena tidak adanya tenaga administrasi. Hal ini tentunya
berbeda dengan engineer di kantor pusat.
2. Vendor
Ini bukan tidak mungkin menjadi pilihan pertama juga bagi para fresh
graduate, karena di perusahaan vendor telekomunikasi seperti NSN,
Ericsson, Huawei, ZTE, dsb, ilmu dan pengalaman yang ditawarkan tidaklah
sedikit. Sudah bukan rahasia lagi kalau di perusahaan-perusahaan ini,
ilmu telekomunikasi yang bisa kita peroleh sangat banyak. Di perusahaan
ini kita bisa belajar instalasi perangkat, optimasi jaringan, hingga
troubleshooting perangkat yang sudah ter-install. Mungkin sekilas tidak
jauh berbeda dengan pekerjaan di operator ya? Namun ingat, bahwa vendor
hanya bisa belajar 1 produk saja. Misalnya kita bekerja untuk vendor
Ericsson, maka kita bisa mempelajari perangkat Ericsson hingga hafal
luar kepala hehehe.
Loggo Vendor
Untuk masalah gaji, hmmm, sudah jelas bekerja di vendor akan
menawarkan gaji yang lebih besar dibandingkan bekerja di operator
sekalipun, untuk posisi yang setara tentunya.
3. Kontraktor
Tidak bisa masuk menjadi karyawan dua pilihan emas di atas? Jangan
kuatir, masih ada tempat untuk berkarya koq. Kontraktor adalah
perusahaan yang mengerjakan proyek yang dimenangkan tendernya oleh
sebuah vendor. Misalnya Ericsson memenangkan tender offer instalasi
jaringan telekomunikasi untuk operator Telkomsel. Maka sebuah kontraktor
A bisa menawarkan diri sesuai kemampuan dan kepiawaiannya untuk
mengerjakan proyek bagi operator Telkomsel, tentu saja di bawah naungan
vendor Ericsson.
Beberapa bidang yang biasa dikerjakan misalnya untuk instalasi BTS,
instalasi Micro Wave (radio transmisi), Drive Test untuk optimasi
jaringan, instalasi menara BTS baru, dll. Skala kontraktor relative
besar, biasanya meliputi proyek dengan nilai yang besar, sehingga tidak
jarang sebuah kontraktor merekrut kembali beberapa sub-kontraktor untuk
mengerjakan proyek yang tendernya mereka menangkan.
4. Sub-Kontraktor
Sebuah perusahaan sub-kontraktor adalah perusahaan di bawah kontraktor
yang mengerjakan proyek untuk kontraktor-kontraktor. Oleh karena itu,
skala pekerjaan yang dilakukan relative lebih kecil. Ilmu yang kita
peroleh di sini mungkin tidak sebanyak di vendor telekomunikasi, namun
kita bisa mempelajari hingga sangat detail, pekerjaan yang kita geluti.
Hal ini dikarenakan lingkup pekerjaan yang kita geluti relative lebih
sempit sehingga kita bersifat berulang setiap kali kita mengerjakannya.
Contoh pekerjaan yang mungkin digeluti:
# Drive Test, biasanya hanya sebatas DT dan collecting data. Untuk
analisa dan reporting dilakukan kontraktor atau vendor langsung.
# Instalasi Genset, biasanya hanya meliputi instalasi genset belum termasuk ATS dan perangkat otomatisasi lainnya.
# Instalasi MW (radio transmisi), sebatas instalasi perangkat tidak
termasuk commissioning perangkat radio. Commisioning dilakukan oleh
kontraktor.
# Instalasi BTS, sebatas instalasi rack. Instalasi modul dan commissioning dilakukan kontraktor.
5. Supplier
Menjadi supplier bersifat umum, tetapi perusahaan telekomunikasi
sekalipun, membutuhkan supplier yang berkompeten dan cakap untuk memasok
kebutuhan barang dan jasa guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan.
Barang yang biasanya di-supply untuk memenuhi kebutuhan operator
telekomunikasi diantaranya:
• Spare part modul BTS
• Spare part modul radio
• Solar (BBM)
• Alat-alat kantor
Masih banyak barang dan jasa yang bisa kita supply ke sebuah
perusahaan telekomunikasi, baik itu vendor maupun operator, tentu saja
sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tersebut.
6. Outsource
Sebuah perusahaan telekomunikasi baik vendor maupun operator pasti
memerlukan tenaga outsource untuk membantu mengerjakan pekerjaan yang
sifatnya administrative hingga teknis. Misalnya saja seorang admin,
tenaga ini sangat dibutuhkan untuk membantu operasional dan kelangsungan
kerja perusahaan. Tenaga bantuan teknis juga dibutuhkan untuk membantu
operasional engineer di sebuah operator telekomunikasi dalam pekerjaan
troubleshooting jaringan, hingga maintenance dan instalasi perangkat
telekomunikasi.
Dari beberapa pilihan di atas, manakah yang paling cocok dan
memungkinkan buat Anda untuk digeluti? Jangan takut, kalo kita ada di
level 6, bukan berarti kita tidak bisa berpindah ke level lain koq.
Cuman setiap pekerjaan pasti memiliki prasyarat dan ketentuan untuk bisa
digeluti.
Ada beberapa rekan termasuk saya, yang memutuskan untuk memulai karir
dari sebuah perusahaan kontraktor, atau lebih tepatnya sub-kontraktor
untuk menimba ilmu dan pengalaman sekaligus menunggu panggilan dari
operator/vendor telekomunikasi. Sebagai catatan, semakin besar
perusahaan yang akan kita masukin, maka proses dan tahapan seleksi yang
harus kita tempuh pun akan semakin panjang dan berbelit, kecuali untuk
seleksi yang dilakukan di kampus yang biasanya menyeleksi lulusan
terbaik sehingga seleksinya relative lebih singkat dan simple.
Strategi lainnya adalah dengan menjadi tenaga outsource di operator atau
vendor untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemudian resign
ketika ilmu sudah cukup matang dan siap menerima tantangan yang lebih
berat. Untuk tipe ini, yang saya temui terutama dunia RF Engineer, di
mana ada beberapa rekan dan senior saya memilih menjadi outsource di XL
atau menjadi staff RF Engineer Ericsson selama 1-2 tahun untuk kemudian
menjadi expatriate di Timur Tengah sana. Sungguh menantang sekaligus
menjanjikan pengalaman yang saya yakin sangat menggiurkan untuk kita
semua.
Dunia Telekomunikasi, gak ada matinye….
1