Monday 14 January 2019

JENIS BAHAYA DALAM K3

Rambu-rambu K3
JENIS BAHAYA DALAM K3

Dalam dunia Safety (K3) terkadang kita sering mendengar tentang Hazard, namun tahukah kalian apa itu Hazard ?

Hazard adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK).

Hazard dapat berupa bahan – bahan kimia, bagian – bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

KONSEP BAHAYA DALAM K3

Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya kimia, faktor bahaya fisik / mekanik, faktor bahaya biomekanik serta faktor bahaya social – psikologis.

1.Biomechanical Hazard ( Bahaya Ergonomi )

Jenis bahaya ini berasal dari ketidak sesuaian desain layout kerja /  mesin, gerakan yang berulang serta postur / posisi kerja yang dapat mengakibatkan adanya gangguan kesehatan seperti musculoskeletal disorders (MSDs), carpal turner syndrome (CTS), badan menjadi mudah pegah dan lelah serta gangguan lainnya

2.Physical Hazard ( Bahaya Fisik )

Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan – gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus menerus oleh faktor fisik.

Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra ungu. Faktor – faktor ini mungkin berasal dari bagian tertentu yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.

Contoh kasusnya adalah mesin las, speaker, atau suara kendaraan yang sudah di modifikasi sehingga mengeluarkan suara yang terlalu bising diatas nilai ambang batas yang memekakan telinga. Jika terlalu lama terpapar oleh bising, pekerja dapat mengalami gangguan pendengaran seperti penurunan pendengaran hingga tuli.

Contoh kasus kedua adalah memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan lengan pengguna sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di tangan. Sebaliknya, mengemudi traktor di jalan bergelombang dengan kursi yang dirancang tidak sesuai dengan antoprometri pekerja sehingga menimbulkan getaran ke seluruh tubuh dapat mengakibatkan nyeri punggung bagian bawah.

3.Chemical Hazard ( Bahaya Kimia )

Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai yang ber substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.

Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama yaitu :

Inhalasi (menghirup) : Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap, gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber / serat, dapat langsung melukai paru – paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke bagian lain dari tubuh.
Pencernaan (menelan) : Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau tenggorokan.
Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif : beberapa diantaranya adalat zat yang melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah.

4.Biological Hazard ( Bahaya Biologi )

Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari tanaman, binatang, organisme atau mikro organisme yang kemudian masuk kedalam tubuh kita yang dapat mengancam kesehatan serta dapat juga dari pekerja yang menderita penyakit tertentu yang dapat menularkan virusnya kepada pekerja lain seperti TBC, Hepatitis A/B.

5.Psychosocial Hazard ( Bahaya psikologi )

Jenis bahaya ini dari beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun dengan fasilitas yang ada di lingkungan kerja dimana kemudian dapat menganggu aspek psikologis pekerja sehingga dapat menyebabkan produktivitas pekerja menurun.


No comments:

Post a Comment